oleh : Drs. Ahmad Fuadi
Warga Penggaron Kidul kalau mendengar kata RWT, pengertiannya adalah Ruwet, atau sesuatu yang ruwet, tidak teratur, acak-acakan. Tetapi kata RWT disini adalah singkatan dari Rembuk Warga Tahunan, yang diadakan oleh Anggota BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), untuk mempertanggung jawabkan kerjanya selama setahun yang lalu. RWT kali ini diadakan di serambi masjid Walisongo, pada Hari Jum’at 28 Januari 2011, jam 20.40 WIB
Adapun jalannya RWT setelah acara pertama pembukaan, dilanjutkan acara kedua sambutan ketua panitia Ahmadi, S.Pd, yang menyatakan bahwa RWT malam itu dinyatakan syah, sebab dihadiri oleh 32 warga dari 55 warga yang di undang, yang berarti rapat sudah memenuhi quorum, dan dilanjutkan dengan pembacaan Prinsip-prinsip Kerja BKM Amanah Penggaron Kidul. Acara ketia sambutan-sambutan, sambutan pertama dari Koordinator BKM Amanah Penggaron Kidul H. Supriyono, yang mengimformasikan bahwa kerja BKM hanya mayoritas dari kegiatannya hanya rapat rapat dan rapat, yang tujuannya mencari jalan untuk mensejahterakan Masyarakat Penggaron Kidul. Maka dihimbau untuk semua warga yang diundang, harap menghadirinya supaya jalannya rembuk warga memenuhi quorum dan menghasilkan yang terbaik.
Sambutan yang kedua oleh Senior Fasilitator Ida Kurniati, yang menyatakan bahwa RWT adalah bentuk trasnparasi BKM, sebab bertugas mengelola uang pemerintah, yang harus jujur, transparan, ulet yang kesemuanya dilandasi keikhlasan dalam berjuang. Adapun kegiatan dalam rangka mencerdaskan warga BKM Penggaron Kidul yang barusaja dilaksanakan antara lain Pemilu BKM, Pelatihan Dasar BKM yang diadakan di SD Palebon, Pelatihan pembuatan Media Warga, membantu bencana alam Merapi, dan pelaksanaan RWT
Acara ke empat Sidang RWT, diawali dengan pembacaan Tata tertib sidang RWT oleh ketua panitia, yang bertujuan untuk meminta persetujuan dari hadirin, dan dilanjutkan pembacaan LPJ atau Laporan Pertanggung jawaban BKM tahun 2010 oleh Koordinator BKM,
yang dilanjutkan dengan Tanggapan dari Warga. Ternyata warga menyetujui semua mulai dari Tata tertib dan LPJ, yang berarti jalannya RWT tidak ruwet, tidak berlarut-larut, sebab wagra tahu bahwa pembuatan tatib dan LPJ itu sudah diteliti, dibimbing dan dipandu oleh Senior Fasilitator atau team tujuh, yang memang sudah ahlinya.
yang dilanjutkan dengan Tanggapan dari Warga. Ternyata warga menyetujui semua mulai dari Tata tertib dan LPJ, yang berarti jalannya RWT tidak ruwet, tidak berlarut-larut, sebab wagra tahu bahwa pembuatan tatib dan LPJ itu sudah diteliti, dibimbing dan dipandu oleh Senior Fasilitator atau team tujuh, yang memang sudah ahlinya.
Acara kelima adalah Renta atau Rencana Tahunan, membahas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja BKM Amanah Kelurahan Penggaron Kidul Periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2011. RAPB BKM ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Pendapatan dan Pembiayaan. Adapun rinciannya adalah :
A. PENDAPATAN :
Jasa pinjaman bergulir Rp. 21.000.000. Bunga Bank Rp. 300.000, Lain-lain Rp. 2.000.000, Jumlah Rp. 23.300.000,
B. BIAYA :
Honor UPK Rp. 6.000.000, Honor Sekretariat Rp. 1.200.000, Nonor UPL Rp. 600.000, Honor UPS Rp. 600.000, Biaya Komunikasi Rp. 10200.000, Biaya audit Rp.1.000.000, Biaya rembuk Warga Tahunan 1.000.000, Transport anggota BKM Rp. 1.200.000, Konsumsi rapat rutin BKM Rp. 1.200.000, Biaya refleksi kemiskinan Rp. 750.000, Kegiatan social Rp. 500.000, ATK Rp. 1.500.000, Administrasi Bank Rp. 100.000, Pajak Bank Rp. 150.000, Jumlah keseluruhan Rp. 18.100.000, Laba Rp. 5.200.000,
Adapun rencana kegiatan mendatang dari 3 kegiatan yang ada, yaitu UPL, UPK dan UPS masing-masing mendapat kucuran dana Rp. 10.000.000,
Lagi-lagi jalannya acara tidak RWT alias tidak ruwet, sebab warga langsung menerimanya, dan RAPB BKM sudah menjadi APB BKM. Dan dihimbau kepada semua warga, yang ingin meminjam uang ke BKM bagian UPK, bentuk dulu Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM, kemudian membuat proposal untuk meminjam dan melampirkan copy KTP dan KK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar