Sabtu, 26 Februari 2011

RWT TIDAK RUWET

oleh : Drs. Ahmad Fuadi

       Warga  Penggaron  Kidul kalau  mendengar  kata  RWT,  pengertiannya  adalah  Ruwet,  atau  sesuatu  yang  ruwet,  tidak teratur,  acak-acakan.  Tetapi  kata  RWT disini  adalah  singkatan dari  Rembuk Warga Tahunan, yang diadakan oleh Anggota BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), untuk mempertanggung jawabkan  kerjanya  selama  setahun  yang  lalu. RWT kali  ini diadakan di serambi masjid Walisongo, pada Hari Jum’at 28 Januari 2011, jam 20.40 WIB
       Adapun jalannya  RWT setelah acara pertama pembukaan, dilanjutkan acara kedua sambutan ketua panitia Ahmadi, S.Pd, yang menyatakan bahwa RWT malam itu dinyatakan syah,  sebab dihadiri oleh  32 warga dari  55  warga yang di undang, yang berarti rapat sudah memenuhi quorum, dan dilanjutkan dengan pembacaan Prinsip-prinsip Kerja BKM Amanah Penggaron Kidul. Acara ketia sambutan-sambutan, sambutan pertama dari Koordinator BKM Amanah Penggaron Kidul H. Supriyono, yang mengimformasikan bahwa kerja BKM hanya mayoritas dari kegiatannya hanya rapat rapat dan rapat, yang tujuannya mencari jalan untuk mensejahterakan Masyarakat Penggaron Kidul. Maka dihimbau untuk semua warga yang diundang,  harap menghadirinya supaya jalannya rembuk warga memenuhi quorum dan menghasilkan yang terbaik.
       Sambutan yang kedua oleh Senior Fasilitator Ida Kurniati, yang menyatakan bahwa RWT adalah bentuk trasnparasi BKM, sebab bertugas mengelola uang pemerintah, yang harus jujur, transparan, ulet yang kesemuanya dilandasi keikhlasan dalam berjuang. Adapun kegiatan dalam rangka mencerdaskan warga BKM Penggaron Kidul yang barusaja dilaksanakan antara lain Pemilu BKM, Pelatihan Dasar BKM yang diadakan di SD Palebon, Pelatihan pembuatan Media Warga, membantu bencana alam Merapi,  dan pelaksanaan RWT
       Acara ke empat Sidang RWT, diawali dengan pembacaan Tata tertib sidang RWT oleh ketua panitia, yang bertujuan untuk meminta persetujuan dari hadirin, dan dilanjutkan pembacaan LPJ atau Laporan Pertanggung jawaban  BKM tahun 2010 oleh Koordinator BKM,
yang dilanjutkan dengan Tanggapan  dari Warga. Ternyata warga menyetujui semua mulai dari Tata tertib dan LPJ,  yang berarti jalannya RWT tidak ruwet, tidak berlarut-larut,  sebab wagra tahu bahwa pembuatan tatib dan LPJ itu sudah diteliti, dibimbing dan dipandu oleh Senior Fasilitator atau team tujuh, yang memang sudah ahlinya.
       Acara kelima adalah Renta atau Rencana Tahunan,  membahas  Rencana  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  BKM  Amanah  Kelurahan Penggaron  Kidul  Periode  Januari  2011  sampai  dengan  Desember  2011.  RAPB  BKM  ini  dibagi  menjadi dua  kelompok,  yaitu  Pendapatan  dan  Pembiayaan.  Adapun  rinciannya  adalah  :
A.       PENDAPATAN  :
 Jasa  pinjaman bergulir Rp.  21.000.000. Bunga  Bank  Rp.  300.000,  Lain-lain    Rp.  2.000.000,  Jumlah  Rp.  23.300.000,
B.       BIAYA  :
       Honor  UPK   Rp.   6.000.000, Honor  Sekretariat   Rp. 1.200.000,  Nonor  UPL  Rp. 600.000,  Honor  UPS  Rp. 600.000,  Biaya  Komunikasi  Rp.  10200.000,  Biaya  audit  Rp.1.000.000,  Biaya  rembuk  Warga  Tahunan  1.000.000,  Transport  anggota  BKM  Rp. 1.200.000,  Konsumsi rapat rutin BKM  Rp. 1.200.000,  Biaya  refleksi  kemiskinan  Rp.  750.000,  Kegiatan  social  Rp. 500.000,  ATK  Rp. 1.500.000,  Administrasi  Bank  Rp. 100.000,  Pajak  Bank  Rp.  150.000,  Jumlah  keseluruhan  Rp.  18.100.000,  Laba  Rp.  5.200.000,        
Adapun rencana kegiatan mendatang dari 3  kegiatan yang  ada, yaitu UPL, UPK dan UPS  masing-masing mendapat  kucuran dana Rp. 10.000.000,
Lagi-lagi jalannya acara tidak RWT alias tidak ruwet, sebab warga langsung menerimanya, dan RAPB BKM sudah menjadi APB BKM. Dan dihimbau kepada semua warga, yang ingin meminjam uang ke BKM bagian UPK, bentuk dulu Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM, kemudian membuat proposal untuk meminjam dan  melampirkan  copy  KTP  dan  KK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar